Source: kabarone.com
KOTABARU,kabarone.com- Lutung Dahi Putih, yang memiliki nama Latin Prebytis Frontata, yang sudah mulai langka bahkan hampir jarang di temui di hutan, telah ditemukan di beberapa kawasan kebun karet, duren milik masyarakat dan di areal reklamasi PT. Arutmin Indonesia Senakin, di Desa Sungai Seluang Kecamatan Kelumpang Utara dan Desa Sebuli Kecamatan Kelumpang Tengah Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.
Satwa primata endemik Kalimantan tersebut ditemukan oleh Komunitas Pelestari Mangrove Bakau Muara, LSM Garnut, BKSDA dan Arutmin saat melakukan inventarisasi Lutung Dahi Putih di lokasi area reklamasi PT. Arutmin Indonesia Senakin.
Iya saat kami melakukan inventarisasi dengan tujuan mencari keberadaan lutung dahi putih atau lutung yang ada cantik putih di dahinya, saat kami menemukan lutung dahi putih tersebut, ujar Sarkani yang merupakan Ketua komunitas Pelestari Mangrove Bakau Muara, Jum’at 17/7/2020.
Pria yang biasa disapa Ouk tersebut menjelaskan belum pernah melihat keberadaan lutung dahi putih di alam liar di daerah tersebut.
Saat ini keberadaan lutung dahi putih mulai punah karena habitatnya mulai terancam, banyaknya hutan yang telah beralih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit, ujarnya lagi.
Diceritakannya, saat ditemukan, terlihat beberapa ekor lutung dahi putih yang sedang duduk di dahan pohon sengon. Sarkani berharap satwa mamalia tersebut bisa tetap bertahan di hutan areal reklamasi PT. Arutmin Indonesia Senakin.
Saat ditemukan ada belasan ekor, awalnya kami mengira itu hanya lutung biasa, ternyata setelah diamati ternyata itu lutung dahi putih yang ada cantik putih di dahinya. Ini menjadi kebanggaan bagi kami, ujarnya.
Saat ini sudah ada beberapa titik kami temukan keberadaan Lutung Dahi Putih, seperti di kebun Karet dan kebun Duren milik masyarakat di Desa Tamiang Bakung, Desa Sang-sang dan Desa Sembilang di area Wisma Garuda Dugan Camp, serta yang terakhir di area reklamasi PT. Arutmin Indonesia Senakin.
Sementara, Sekretaris LSM- Garnut Kotabaru Herpani yang mengikuti kegiatan inventarisasi tersebut merasa takjub dan bangga bisa melihat lutung dahi putih di alam liar, ini benar-benar momen langka, saat kami mengamati mahirangan atau lutung biasa yang sedang lompat- lompat di pohon, tiba-tiba di pohon sebelah ada lutung dahi putih, sangat takjub, ujarnya.
Dijelaskan Herpani, di hutan dan area perkebunan karet milik masyarakat masih sering terlihat hewan-hewan yang sudah mulai jarang ditemukan di alam liar, seperti Owa-Owa, cukakah, lutung biasa dan lainnya.
Semoga sisa hutan yang ada ini bisa terus dijaga kelestariannya, apalagi di hutan tersebut banyak ditemukan hewan-hewan dilindungi, tutupnya.(Hrp)