Source: banjarmasin.tribunnews.com
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Bencana banjir yang masih melanda kawasan Kalimantan Selatan selama seminggu lebih telah membuat sebagian korban berada di posko pengungsian, namun ada juga yang sudah kembali ke rumah masing-masing melihat genangan air yang mulai surut.
Selama berada di pengungsian, korban banjir pun mulai terserang penyakit seperti diare, gatal-gatal hingga demam yang menyerang orang dewasa maupun anak-anak.
Mengantisipasi hal tersebut agar tidak semakin meluas, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM) dan Ikatan Psikolog Kalimantan Selatan bersama-sama melaksanakan program Pemeriksaan Kesehatan Korban Banjir dan Trauma Healing.
Kegiatan yang dilakukan mencakup dengan konsultasi kesehatan, pemeriksaan kondisi tubuh, pemberian obat hingga pendampingan pada anak-anak korban banjir.
Masyarakat dengan antusias mendatangi lokasi kegiatan ini yang berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Ubudiyah Bati-bati Kabupaten Tanah Laut, yang mana pada Ponpes ini merupakan Posko yang memiliki kapasitas pengungsi yang cukup banyak.
Hingga hari ini (20/01), tercatat sebanyak 55 KK / 199 Jiwa mengungsi di lokasi ini. “Cukup banyak yang mengungsi disini, terdapat sebanyak 199 orang dewasa dan anak-anak dari 4 Desa sekitar Ponpes.” kata H. Rahmat Rodiani kepala Madrasah Ponpes Ubudiyah.
Tercatat sebanyak 30-50 orang memeriksakan kesehatannya dalam program ini, kemudian diikuti sebanyak 100 orang anak dalam kegiatan Trauma Healing.
“Kegiatan hari ini kami menurunkan Dokter Umum, Dokter Spesialis Anak, Perawat dan Mahasiswa FK ULM untuk membantu medical check up masyarakat yang terdampak banjir.” kata Agianto dari Crisis Center FK ULM.
“Harapannya banjir dapat segera surut dan masyarakat dapat pulih dari trauma kehilangan materi dan kondisi kesehatan masyarakat sekitar lokasi dapat membaik.” tambahnya.