Source: kalsel.prokal.co
PELAIHARI – Pelatihan menjahit PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap membuahkan hasil. Peserta yang sebelumnya mengikuti pelatihan atau kursus menjahit, kala ini menjadi instruktur untuk generasi ke-4. Inilah yang membedakan dari pelatihan sebelumnya.
Ada empat instruktur didatangkan dari 4 desa lingkar tambang yaitu, Sri Mulyani dari Desa Kebun Raya, Tukiyem Desa Mekarsari, Kustini Desa Bukit Mulia, dan Kayati Sumberjaya ke tempat pelatihan di Sentra Pelatihan Masyarakat milik Arutmin Tambang Kintap.
Setelah beberapa kali mendapatkan project seperti pembuatan seragam karyawan, seragam anak-anak sekolah untuk beasiswa Kintap Cerdas dan project dari instansi di luar perusahaan, kini para alumni pelatihan itu siap membagikan ilmunya kepada peserta pelatihan periode ke-4.
Seperti diungkapkan Tukiyem, 51 tahun. Kini ia telah membuka usaha mandiri menjahit. Menurutnya, ada kepuasan tersendiri melihat para pelanggan setia yang selalu datang untuk dijahitkan pakaiannya, apalagi mengajak orang lain untuk menjahitkan juga. “Saat ini saya siap untuk berbagi pengetahuan pada ibu-ibu yang lainnya” ujarnya.
Pelatihan diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari 8 desa yaitu Desa Sungai Cuka, Mekarsari, Sumberjaya, Bukit Mulia, Kebun Raya, Kintap Kecil, Pasir Putih, dan Sebamban Baru. Dalam pelaksanaannya, terus mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sehingga peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk physical distancing.
Kepala Teknik Tambang Arutmin Tambang Kintap Lutfi Qolbirokhim menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Arutmin dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia khususnya di lingkar tambang.
“Pelatihan ini sangat baik untuk diikuti khususnya bagi kaum perempuan, karena melalui pelatihan, ibu-ibu rumah tangga akan memiliki keterampilan sebagai bekal untuk berperan dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Kami berharap para peserta mampu bertahan di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit dan siap membuka usaha mandiri,” pungkasnya.